Pages

January 20, 2010

In My Playlist

Kebiasaan saya setiap berangkat kerja adalah mengenakan earphone dan menyetel musik kencang-kencang sepanjang perjalanan. Earphone tersebut tidak akan saya lepas sebelum saya duduk manis di meja kerja. Kebiasaan ini sudah dikenal oleh rekan-rekan kantor, sehingga mereka tidak lagi bersusah payah mengajak saya ngobrol di lift dengan resiko saya cuekin, seperti yang dikeluhkan oleh beberapa orang yang baru mengenal saya ataupun bagi rekan biro lain. Buat sebagian besar orang, kebiasaan saya ini dianggap melambangkan sikap sombong dan tak ingin kenal sekitar, tapi buat saya ini adalah waktu untuk mempersiapkan mood saya menghadapi jam kerja yang begitu padat. Sebuah kebiasaan yang menjadi keharusan, menjadi satu bagian dengan jadwal kerja saya.

Well, begitu pentingnyakah mendengar lagu sebelum bekerja bagi saya? Lagu-lagu apa yang saya dengarkan? itu sepaket lengkap pertanyaan yang dulu sering dikemukakan oleh rekan-rekan kantor. Dan pertanyaan itu membuat saya menyempatkan diri melongok ke dalam telepon selular (dulu ipod) tempat saya menyimpan lagu-lagu andalan. Dan inilah beberapa lagu yang sudah hampir 4 tahun menemani perjalanan pagi saya menuju kantor:
1. Love Song by 311
2. Life in Mono by Mono
3. The Call by Backstreet Boys
4. Gone by NSync
5. Most Girl by Pink
6. Gerimis by Kla Project
7. Hysteria by Muse
8. Time is Running Out by Muse
9. You by Pat Metheny
10. Malibu by Lee Ritenour

Kisah tentang masing-masing lagu? haha.. kadang tidak perlu alasan untuk begitu menyukai sebuah alunan musik. But, I love them for sentimental reason, indeed.

January 04, 2010

Learning Macro ( With a Prosumer )



Sejak saya punya kamera yang bukan kamera saku beberapa waktu lalu, saya perhatikan ternyata saya getol sekali memfoto objek tunggal berfokus dekat aka foto makro. Saya melakukan ini bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah fotografi jenis ini lebih mudah dibanding foto lansekap atau foto multi objek lainnya. Bagaimana tidak? Intinya hanyalah menghasilkan komposisi optimal dari sebuah objek saja, yang tentunya bisa lebih kita atur. Bandingkan dengan memfoto objek bergerak yang momentnya bisa muncul kapan saja, atau foto lansekap yang mengharuskan kita memilih angle dengan teliti agar semua objek yang tertangkap lensa bisa berpadu harmonis. Suatu hal yang tidak gampang dipelajari tentunya.

Ini bukan berarti saya tidak mau belajar fotografi jenis lain, tetapi saya memilih untuk mendalami dulu makro, sehingga paling tidak saya sudah menghasilkan beberapa foto yang ciamik, sehingga nanti pada saat saya belajar foto lansekap (yang saya duga hasilnya tidak akan bisa mengalahkan bahkan foto pacar saya yang sebenarnya juga baru belajar) saya tidak akan terlalu malu hati.

Saya ngantuk nih, dilanjut nanti ya. :)