Beberapa hari yang lalu saya menyadari salah seorang teman saya merubah namanya di status facebook. Yang biasanya menggunakan nama aslinya sekarang dia menambahkan nama akhir suaminya. Heu..heu.. Saat saya menyadari itu saya tersenyum-senyum sendiri. Tersenyum mengingat topik nama belakang yang akan tersandang pada nama kami -kaum wanita ini- jika telah menikah nanti pernah menjadi topik hangat saat sedang kongkow bersama rekan-rekan wanita di kamar kos saya pada malam minggu beberapa waktu lalu.
The title -nama belakang- sering menjadi bahan angan-angan kaum wanita, bahkan sejak kami masih remaja. Mungkin beberapa diantara kita masih ingat saat naksir teman sekelas waktu SMA (ada yang SMP sudah mulai naksir-naksiran malah) dan membayangkan angan-angan romantis seperti dalam film (Snow White adalah salah satu yang sangat inspiratif kala itu) dan membayangkan bisa live happily ever after lengkap dengan scene pernikahan yang meriah dan bahkan anak-anak yang cantik dan menggemaskan, dan seorang teman (biasanya rival di kelas) menyapa "Hai, Nyonya X, lama gak berjumpa..". Hahaha...khayalan yang bisa membuat senyum terkembang seharian.
Beranjak dewasa, the title ini pun masih kerap menjadi hot topic, seringnya saat sedang kumpul-kumpul membahas urusan cinta dan tetek bengeknya. Gerombolan saya pun tidak ketinggalan. Gerombolan yang seringnya berjumlah empat orang berusia kisaran 25-28 tahun inipun sudah beberapa kali menjadikan hot topic ini sebagai bahan pembicaraan seru. Mengenang nama-nama pria yang saat itu kami anggap akan menjadi nama belakang kami. Membahas betapa tidak cocoknya sebuah nama yang (kami anggap) norak untuk disandingkan dengan nama kami yang berbau metropolis dan tak lupa..menebak-nebak (dengan berbagai metode dan pendekatan yang tidak ilmiah sama sekali) nama belakang apa yang akan kami sandang nantinya.
Saya sendiri? Hehe..to be honest, saya sama seperti rekan wanita lain kok. Walaupun tampilannya cuek dan jutek seolah tak butuh pria untuk menjalani hari ini, but deep down inside kadang sisi wanita saya (yang gak penting seperti ini) muncul juga. Kadang saya membayangkan saat dimana nama belakang yang saya sandang bukan lagi Bazar -nama ayah saya, hehe..aneh ya?- tapi deCarlo (nama samaran ding..haha..gak pede ahh menuliskan namanya disini). Anty deCarlo. It isn't that bad, is it? Haha..If it really happen, I'm the luckiest woman ever.
"Hi, Mrs. deCarlo..long time no chat. How are you both? Your husband's study isn't finished yet?"
"Oh, hello, Mrs. Sunarta. Well I've been busy doing soapmaking in my studio. The next bazaar is soon to come, and I have to make some stocks. deCarlo's will graduate next year but he plans to stay and have another scholarship for his Ph.D. Humm..how're you doing? How bout your boutique and saloon? I've heard it makes some admirer. How bout your children?"
* I have this phone call from my BFF while watching nice scene of my backyard in Province-France*
The title -nama belakang- sering menjadi bahan angan-angan kaum wanita, bahkan sejak kami masih remaja. Mungkin beberapa diantara kita masih ingat saat naksir teman sekelas waktu SMA (ada yang SMP sudah mulai naksir-naksiran malah) dan membayangkan angan-angan romantis seperti dalam film (Snow White adalah salah satu yang sangat inspiratif kala itu) dan membayangkan bisa live happily ever after lengkap dengan scene pernikahan yang meriah dan bahkan anak-anak yang cantik dan menggemaskan, dan seorang teman (biasanya rival di kelas) menyapa "Hai, Nyonya X, lama gak berjumpa..". Hahaha...khayalan yang bisa membuat senyum terkembang seharian.
Beranjak dewasa, the title ini pun masih kerap menjadi hot topic, seringnya saat sedang kumpul-kumpul membahas urusan cinta dan tetek bengeknya. Gerombolan saya pun tidak ketinggalan. Gerombolan yang seringnya berjumlah empat orang berusia kisaran 25-28 tahun inipun sudah beberapa kali menjadikan hot topic ini sebagai bahan pembicaraan seru. Mengenang nama-nama pria yang saat itu kami anggap akan menjadi nama belakang kami. Membahas betapa tidak cocoknya sebuah nama yang (kami anggap) norak untuk disandingkan dengan nama kami yang berbau metropolis dan tak lupa..menebak-nebak (dengan berbagai metode dan pendekatan yang tidak ilmiah sama sekali) nama belakang apa yang akan kami sandang nantinya.
Saya sendiri? Hehe..to be honest, saya sama seperti rekan wanita lain kok. Walaupun tampilannya cuek dan jutek seolah tak butuh pria untuk menjalani hari ini, but deep down inside kadang sisi wanita saya (yang gak penting seperti ini) muncul juga. Kadang saya membayangkan saat dimana nama belakang yang saya sandang bukan lagi Bazar -nama ayah saya, hehe..aneh ya?- tapi deCarlo (nama samaran ding..haha..gak pede ahh menuliskan namanya disini). Anty deCarlo. It isn't that bad, is it? Haha..If it really happen, I'm the luckiest woman ever.
"Hi, Mrs. deCarlo..long time no chat. How are you both? Your husband's study isn't finished yet?"
"Oh, hello, Mrs. Sunarta. Well I've been busy doing soapmaking in my studio. The next bazaar is soon to come, and I have to make some stocks. deCarlo's will graduate next year but he plans to stay and have another scholarship for his Ph.D. Humm..how're you doing? How bout your boutique and saloon? I've heard it makes some admirer. How bout your children?"
* I have this phone call from my BFF while watching nice scene of my backyard in Province-France*
It's a good dream, isn't it? A dream good enough to start a good day.
==================
I want the title
I wanna be known as your girl
I wanna kick it wit you like your best friend
So let a girl come in your world
I wanna be your lady
(Ciara - The Title)
==================
I want the title
I wanna be known as your girl
I wanna kick it wit you like your best friend
So let a girl come in your world
I wanna be your lady
(Ciara - The Title)
1 comment:
Mrs. Sunarta?
Cooooool.. \m/
Hehehe...
Aku baru baca lagi blog-mu Tich..
Waw..aku selalu menikmati membacanya..
Entah karena aku kadang terlibat..atau memang kita dalam frekuensi yang sama..
Keep posting!
Really enjoy it.. (^^)V
Post a Comment